ACEH
muntah peluru membusuk di telinga
pagi ini
entah anyir kulit lepas dan kering tulang sesiapa lagi
burai di teras depan
celah dinding menulis kematian
lemari, kursi, segala perisai persembunyian
pergi, matahari, pergi!
kami menunggu pelita lebih abadi
indah ip
28 mei 2003
10.35 am
Friday, May 30, 2003
Tuesday, May 20, 2003
KITA,O, KITA
;bagiku,mu,dia,siapa saja
tentang bahtera yang kita sulut di depan mata
suara-suara dibalik tembok tebal
rintih pesakitan di gubuk tak berjendela
mahluk mungil tak berdosa
amarah sebagai penghalal segala darah
senjata sebagai tameng topeng kaca
dimana tersimpan segala cahaya segala daya
kemana ditanam segala asa untuk esok tak pernah dinyana
hidup adalah pusaran buas
dunia luka dan kita masih bertanya
indah ip
23 september 01
10.07 am
;bagiku,mu,dia,siapa saja
tentang bahtera yang kita sulut di depan mata
suara-suara dibalik tembok tebal
rintih pesakitan di gubuk tak berjendela
mahluk mungil tak berdosa
amarah sebagai penghalal segala darah
senjata sebagai tameng topeng kaca
dimana tersimpan segala cahaya segala daya
kemana ditanam segala asa untuk esok tak pernah dinyana
hidup adalah pusaran buas
dunia luka dan kita masih bertanya
indah ip
23 september 01
10.07 am
KESEKEJAPAN YANG BERHARGA
kemarin kau tanya kenapa dunia tiba-tiba pucat
kenapa harus bangun setiap pagi, merangkum keberanian mengakui kali ini tak ada mimpi
bukankah perjalanan ini, sahabat, kesekejapan yang sangat berharga
seberharga senyum yang kau kirim setiap musim hujan, menghangatkan dada-dada beku sepanjang cuaca
seberharga ulur tangan yang kau sampir di pundak jatuh, mengalirkan energi dalam setiap pembuluh
seberharga setiap detik tak terukur tak terucap tak terungkap dalam ketulusan dan kebersamaan yang kita bagi
jadi buka pintu jendelamu lebar-lebar
lihatlah matahari tak pernah betul-betul pergi
selalu ada di dada kita di mata kita dalam setiap langkah yang termaknai
dan mari berlari jangan biarkan sesuatu menginterupsi!
sebab hidup demikian berarti, sahabat, tak ada alasan untuk sembunyi
sayap di punggungmu tak pernah berkurang satu
ketahuilah, selalu tumbuh dan tumbuh baru!
selalu tumbuh
dan tumbuh
baru!
indah ip
18 Mei 2003
9.58 am
kemarin kau tanya kenapa dunia tiba-tiba pucat
kenapa harus bangun setiap pagi, merangkum keberanian mengakui kali ini tak ada mimpi
bukankah perjalanan ini, sahabat, kesekejapan yang sangat berharga
seberharga senyum yang kau kirim setiap musim hujan, menghangatkan dada-dada beku sepanjang cuaca
seberharga ulur tangan yang kau sampir di pundak jatuh, mengalirkan energi dalam setiap pembuluh
seberharga setiap detik tak terukur tak terucap tak terungkap dalam ketulusan dan kebersamaan yang kita bagi
jadi buka pintu jendelamu lebar-lebar
lihatlah matahari tak pernah betul-betul pergi
selalu ada di dada kita di mata kita dalam setiap langkah yang termaknai
dan mari berlari jangan biarkan sesuatu menginterupsi!
sebab hidup demikian berarti, sahabat, tak ada alasan untuk sembunyi
sayap di punggungmu tak pernah berkurang satu
ketahuilah, selalu tumbuh dan tumbuh baru!
selalu tumbuh
dan tumbuh
baru!
indah ip
18 Mei 2003
9.58 am
BESJI I
sebelum layari
beta tinggal janji
pada besji
dan sudah jauh
beta mimpi:
pigi tarung bahari!
pigi cari cinta mama kembali!
indah ip
22 okt 02
9.45 am
BESJI II
waktu lepas pasir di kaki
beta hirup besji
dan terakhir kali
batukan hati
untuk pulang lagi
indah ip
23 okt 02
14:47 pm
BESJI III
tahun kesekian saat fajar tiba. dipungutnya satu per satu gelembung jatuh. dari mata. dari dada. seperti kemarin, matahari lagi dan lagi membuatnya nyaris tak bernyawa. dipanggilnya nama. dikuburnya tanya. o, butakan mata dari gumpal-gumpal masa melembaga! setiap pejam adalah siksa. tidak sekarang tidak juga nanti. dada mengelupas seiring butir jam-jam pasir di atas meja.
tahun kesekian saat senja tiba. tak yakin ia menahan gempur cuaca. gelap adalah bencana. bulan tak lebih monumen perih dada. setiap malam melahirkan keinginan-keinginan maya. fatamorgana. ketakutan-ketakutan tak berjeda. kecamuk durja. serpih-serpih tak nyata.
tahun kesekian saat fajar tiba. lagi. angin tak juga memberi tanda. tapi tetap dikumpulkannya linang mata. menjadi telaga. tetap dirajutnya doa. menjadi peta.
: "besji! besji! beta pasti kembali!"
meski entah kesempatan ada. tak jera. dibatukannya dada. dibatukannya dada.
indah ip
04 november 2002
21:54 pm
sebelum layari
beta tinggal janji
pada besji
dan sudah jauh
beta mimpi:
pigi tarung bahari!
pigi cari cinta mama kembali!
indah ip
22 okt 02
9.45 am
BESJI II
waktu lepas pasir di kaki
beta hirup besji
dan terakhir kali
batukan hati
untuk pulang lagi
indah ip
23 okt 02
14:47 pm
BESJI III
tahun kesekian saat fajar tiba. dipungutnya satu per satu gelembung jatuh. dari mata. dari dada. seperti kemarin, matahari lagi dan lagi membuatnya nyaris tak bernyawa. dipanggilnya nama. dikuburnya tanya. o, butakan mata dari gumpal-gumpal masa melembaga! setiap pejam adalah siksa. tidak sekarang tidak juga nanti. dada mengelupas seiring butir jam-jam pasir di atas meja.
tahun kesekian saat senja tiba. tak yakin ia menahan gempur cuaca. gelap adalah bencana. bulan tak lebih monumen perih dada. setiap malam melahirkan keinginan-keinginan maya. fatamorgana. ketakutan-ketakutan tak berjeda. kecamuk durja. serpih-serpih tak nyata.
tahun kesekian saat fajar tiba. lagi. angin tak juga memberi tanda. tapi tetap dikumpulkannya linang mata. menjadi telaga. tetap dirajutnya doa. menjadi peta.
: "besji! besji! beta pasti kembali!"
meski entah kesempatan ada. tak jera. dibatukannya dada. dibatukannya dada.
indah ip
04 november 2002
21:54 pm
SEJAK KEMARIN
sejak kemarin
sebongkah sepi
mencari puisi
di tiktak arloji
ia percaya
selalu ada ruang
untuk berbagi
indah ip
17 feb 03
20.00 pm
KATAK DAN BULAN
seekor katak mencinta bulan
suatu malam dilihatnya bulan tidur dalam kolam
dan dicurinya ciuman
bulan bergetar
lalu pergi tak berbekas
seekor katak mencinta bulan
karenanya kemudian ia belajar bahagia
menjaga bulan tak luka
dan merindunya dari jauh saja
indah ip
16 feb 03
18.00 pm
OMA I
hujan yang jatuh sebentar
sempurnakan kabar
:
waktu usai
mengantarmu sampai
indah ip
30 januari 2003
3.00 am
OMA II
keberangkatanmu sesederhana daun
yang telah disiapkan lepas
dari dahan menahun
indah ip
30 januari 2003
3.30 am
TELAH KUTUKAR SEPULUH TAHUN PENANTIAN DENGAN TIGA HARI TAK TERGANTIKAN
keriput wajahmu, oma
riwayat kerinduan
seharusnya tak kubiarkan kepulangan
interupsi genggam di pangkuan
indah ip
bukittinggi, 8-11 des 02
jkt, 16 feb 03, 8.00 am
sejak kemarin
sebongkah sepi
mencari puisi
di tiktak arloji
ia percaya
selalu ada ruang
untuk berbagi
indah ip
17 feb 03
20.00 pm
KATAK DAN BULAN
seekor katak mencinta bulan
suatu malam dilihatnya bulan tidur dalam kolam
dan dicurinya ciuman
bulan bergetar
lalu pergi tak berbekas
seekor katak mencinta bulan
karenanya kemudian ia belajar bahagia
menjaga bulan tak luka
dan merindunya dari jauh saja
indah ip
16 feb 03
18.00 pm
OMA I
hujan yang jatuh sebentar
sempurnakan kabar
:
waktu usai
mengantarmu sampai
indah ip
30 januari 2003
3.00 am
OMA II
keberangkatanmu sesederhana daun
yang telah disiapkan lepas
dari dahan menahun
indah ip
30 januari 2003
3.30 am
TELAH KUTUKAR SEPULUH TAHUN PENANTIAN DENGAN TIGA HARI TAK TERGANTIKAN
keriput wajahmu, oma
riwayat kerinduan
seharusnya tak kubiarkan kepulangan
interupsi genggam di pangkuan
indah ip
bukittinggi, 8-11 des 02
jkt, 16 feb 03, 8.00 am
Friday, May 16, 2003
Thursday, May 15, 2003
Subscribe to:
Posts (Atom)