ADA YANG LEBIH MENYALA
:para syahidan
nak, andai bisa
ingin ibu gantikan sesak dadamu oleh lumpur
juga pedih matamu yang berkalikali tertumbuk sesuatu, kala itu
ingin ibu pupuskan gemetarmu oleh dingin dan beku
juga letih lelahmu yang timbul tenggelam berpacu dengan waktu
ibu kejar genggammu, ibu kejar
namun arus menguat menggulung menampar
ibu kejar pelukmu,sungguh, ibu kejar
namun arus menjemput memagut merenggut
hingga hilang wajahmu,
takutmu,
tangismu
hingga hilang!
nak, untuk ayah dan adikmu sekarang, ibu harus bisa
pulang memungut kenang
kembali membangun ruang berjuang
padamu, percayalah cinta ibu menyala,
kasih dan rindu ibu sangat luas
namun kini tentu kau tahu
ada yang lebih luas
ada yang lebih menyala
cintaNya, nak
ya, cintaNya!
indah ip
12 Januari 2005
10.24 am
Wednesday, January 12, 2005
Sunday, January 09, 2005
SEPERTI APAKAH WAJAH PAGI KEMARIN ITU
: aceh
seperti apakah wajah pagi kemarin itu?
ketika lerai segala simpul
ketika usai segala ada meniada
ketika mengeras segala kenang di pelupuk mata
ada anak menggigilkan handai taulan, meski tahu
tiada tempat bergantung pun mengadu
ada ibu mengumpulkan air susu, meski tahu
tak setetespun kan tercecap bibir mungil bayinya
ada bapak memeluk erat jasad anaknya, meski tahu
kehangatan tak lagi kan pernah membangunkannya
seperti apakah wajah pagi kemarin itu?
ketika pecah ketika hempas
ketika pisah ketika lepas
cintaMu, kekasih, cintaMu!
melaut menggelombang
menumpah membuncah
sedang diri, secelah sempit di dinding waktu
masihkah ragu, masihkan batu
sepuing kecil di tengah debu
siapkah maju, siapkah menuju?
indah ip
27 desember 2004
: aceh
seperti apakah wajah pagi kemarin itu?
ketika lerai segala simpul
ketika usai segala ada meniada
ketika mengeras segala kenang di pelupuk mata
ada anak menggigilkan handai taulan, meski tahu
tiada tempat bergantung pun mengadu
ada ibu mengumpulkan air susu, meski tahu
tak setetespun kan tercecap bibir mungil bayinya
ada bapak memeluk erat jasad anaknya, meski tahu
kehangatan tak lagi kan pernah membangunkannya
seperti apakah wajah pagi kemarin itu?
ketika pecah ketika hempas
ketika pisah ketika lepas
cintaMu, kekasih, cintaMu!
melaut menggelombang
menumpah membuncah
sedang diri, secelah sempit di dinding waktu
masihkah ragu, masihkan batu
sepuing kecil di tengah debu
siapkah maju, siapkah menuju?
indah ip
27 desember 2004
Subscribe to:
Posts (Atom)