Thursday, January 15, 2009

APA KIRA-KIRA DISAMPAIKAN MUNCUNG SENJATAMU ITU, TUAN SERDADU


apa kira-kira disampaikan muncung senjatamu kepada bocah kecil menganga didepannya itu, tuan serdadu
tertawa dan bilang ini perintah semata?
atau pura-pura gila dan bilang ups! tak sengaja meletuskan ayah, ibu dan abangnya di depan sana?

apa kira-kira disampaikan muncung senjatamu setiap hari kepada bumi yang makin lelah dan renta itu, tuan serdadu
minta maaf dan harap maklum karena lagi-lagi perlu menggagahi dan mengotori?
atau sama sekali tak perduli dan berharap hujan tiba-tiba muntah memupus segala memori?

apa kirakira disampaikan muncung senjatamu kepada peluru-peluru yang tersumpal di dadanya itu setiap hari, tuan serdadu
usah gentar usah gemetar, anggap ini perang sekedar?
atau sudahlah! pasrah saja sebab hidup toh cuma sebentar?

apa kira-kira disampaikan muncung senjatamu kepada malam ketika tak jua ia bebas untuk istirah, tuan serdadu
demi harga diri, setia tak lelah dan tak ingin menyerah?
atau sebegitu ia tak ingin kalah sebegitu ia gairah sebegitu ia haus darah?

apa kira-kira disampaikan muncung senjatamu kepada dua belah tangan yang tiap sebentar meremas, mencengkeram, mengokang, menodong dan menarik pelatuk itu, tuan serdadu
bahwa jari-jemari dan dirinya adalah sahabat karib paling serasi yang saling lengkapi dalam eksekusi?
atau sesungguhnya ia lega sebab tak sendiri, tak satu-satunya pemegang kunci atas pencabutan masal nyawa-nyawa suci ?

apa kira-kira disampaikan muncung senjatamu ketika tersungkur kelak mengganti muncungmu bersaksi di pengadilanNya itu, tuan serdadu
masihkah ia kan pura-pura bisu pura-pura beku pura-pura batu?
mampukah ia masih pura-pura tak tahu pura-pura tak ngilu pura-pura tak malu?


indah ip
"doa kami, Palestina.."
KL, 12 jan 09, 3.00 am